Senin, 15 Desember 2014

Briket Biji Salak

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassa limbah hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
Bahan penyusun briket dapat mencakup
·         Bahan bakar utama:
·         Arang kayu
·         Batu bara
·         Biomassa:
·         Gambut
·         Bahan pendukung:
·         Batu kapur (pewarna)
·         Pati (pengikat)
·         Boraks (bahan pelepas, release agent)
·         Natrium nitrat (akselerator)
·         Malam (wax, sebagai pengikat, akselerator, dan penyala (igniter))
Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras. Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai kalori rendah atau serpihan batu bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket digunakan di industri dan rumah tangga.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar air rendah untuk mencapair nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi seberapa cepat laju pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan lebih cepat habis terbakar.
Selain dari bahan-bahan diatas, ternyata ada bahan lain yang dapat dijadikan sebagai bahan briket, yaitu biji salak. Biji salak yang biasanya hanya kita buang dan menjadi sampah organik, ternyata sekarang dapat diubah menjadi briket. Ditengah kenaikan harga-harga (elpiji, bbm, dsb) dua orang pelajar dari SMAN 1 Bawang , Banjarnegara, Jawa Tengah, mampu menciptakan ide brilian ini.
Ide inovatif ini muncul dari otak Afidian Sikta dan Anisa Nurhidayah ketika mereka melihat banyaknya biji salak yang terbuang sia-sia di daerah mereka. Briket ini mereka sebut dengan nama bibilakaks (briket biji salah ampas kelapa dan sereh).
Ketahanan apinya pun bisa dikatakan lumayan, untuk 2 jam dibutuhkan 4 tabung bibilakaks, dimana untuk satu tabung bibilakaks dibuat dari 20an biji salak. Tabung ini memiliki dimensi diameter 4cm, dengan tinggi 10cm. Pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan membakar biji salak agar menjadi arang lalu merekatkannya dengan ampas kelapa dan sereh sebagai perekat. Tak hanya itu, menurut mereka, hasil masakan dengan briket ini memiliki aroma yang lebih wangi, karena dalam briket mengandung sereh.

Sumber berita : http://news.liputan6.com/read/2109470/2-pelajar-banjarnegara-ubah-biji-salak-jadi-energi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar