Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat
dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Bahan baku briket diketahui dekat dengan
masyarakat pertanian karena biomassa limbah
hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang
dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
Bahan penyusun briket dapat mencakup
·
Bahan
bakar utama:
·
Biomassa:
·
Gambut
·
Bahan
pendukung:
·
Batu kapur (pewarna)
·
Pati (pengikat)
·
Boraks (bahan
pelepas, release agent)
·
Natrium nitrat (akselerator)
·
Malam (wax,
sebagai pengikat, akselerator, dan penyala (igniter))
Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan
campuran bahan menjadi blok yang keras. Metode ini umum digunakan untuk batu
bara yang memiliki nilai kalori rendah atau serpihan batu bara agar memiliki
tambahan nilai jual dan manfaat. Briket digunakan di industri dan rumah tangga.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket
sebaiknya yang memiliki kadar air rendah untuk mencapair
nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi seberapa
cepat laju pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan
lebih cepat habis terbakar.
Selain dari bahan-bahan diatas, ternyata ada
bahan lain yang dapat dijadikan sebagai bahan briket, yaitu biji salak. Biji
salak yang biasanya hanya kita buang dan menjadi sampah organik, ternyata
sekarang dapat diubah menjadi briket. Ditengah kenaikan harga-harga (elpiji,
bbm, dsb) dua orang pelajar dari SMAN 1 Bawang , Banjarnegara, Jawa Tengah,
mampu menciptakan ide brilian ini.
Ide inovatif ini muncul dari otak Afidian
Sikta dan Anisa Nurhidayah ketika mereka melihat banyaknya biji salak yang
terbuang sia-sia di daerah mereka. Briket ini mereka sebut dengan nama
bibilakaks (briket biji salah ampas kelapa dan sereh).
Ketahanan apinya pun bisa dikatakan lumayan,
untuk 2 jam dibutuhkan 4 tabung bibilakaks, dimana untuk satu tabung bibilakaks
dibuat dari 20an biji salak. Tabung ini memiliki dimensi diameter 4cm, dengan
tinggi 10cm. Pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan membakar biji salak
agar menjadi arang lalu merekatkannya dengan ampas kelapa dan sereh sebagai
perekat. Tak hanya itu, menurut mereka, hasil masakan dengan briket ini
memiliki aroma yang lebih wangi, karena dalam briket mengandung sereh.
Sumber berita : http://news.liputan6.com/read/2109470/2-pelajar-banjarnegara-ubah-biji-salak-jadi-energi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar