Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat
bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black
water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey
water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang
seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa
organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat
bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.
Pengolahan Limbah
Beberapa
faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan
pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah
ini dapat dibedakan menjadi:
·
pengolahan menurut tingkatan perlakuan
·
pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka
suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan
sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang
disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri
oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
·
Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk
menangani limbah Air kakus.
·
Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang
cukup dan tersambung ke unit penanganan
·
air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak
ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke
·
jamban bersama atau MCK.
·
Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan
pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan
menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi
dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat
pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas
pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk
mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya
kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan
bahan layak daur-ulang.
·
Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan
air hujan menggunakan saluran drainase (selokan)
yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air
penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan
air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki
kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.
·
Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu
tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang
sangat berguna di masyarakat
Limbah
industri dapat bedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
·
Limbah
cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air
pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan
buangan anorganik.
·
Limbah
padat
·
Limbah
gas dan partikel
Lima
cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran
udara global adalah:
·
Karbon monoksida (CO)
·
Nitrogen oksida (Nox)
·
Hidrokarbon (HC)
·
Sulfur oksida (SOx)
Partikulat
Partikulat
Selain
cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak
sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat
transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa
cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional
maupun global yaitu:
·
CO2 (karbon monoksida)
·
Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog)
·
Hujan asam
·
CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon)
·
CH4 (metana)
Dampak-dampak
yang ditimbulkan dari limbah industri :
Limbah Cair
Dapat diambil contoh dari gambar diatas, secara jelas limbah cair yang keluar dari pipa tersebut berwarna hitam pekat dan apabila tidak diolah dan diawasi secara intensif oleh semua pihak baik dari pemerintah maupun pabrik tersebut dalam hal pengelolaan limbah, maka secara perlahan dapat menurunkan kualitas air sedikit demi sedikit dan berdampak bagi seluruh ekosistem yang terkandung atau yang terkait oleh tempat pembuangan limbah tersebut.
Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, atau bubur yang berasal dari proses pengolahan.limbah padat dapat berupa kertas, kain, kayu, besi, kulit telur, dll. Ada limbah padat yang dapat diolah menjadi barang yang ekonomis atau dapat dijual kembali dan ada juga yang tidak dapat di diolah atau digunakan kembali. Biasanya limbah padat yang tidak dapat diolah kembali dikumpulkan disatu tempat dan dilakukan pembakaran kemudian pembuangan. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila limbah tersebut tidak diolah adalah menurunnya kualitas tanah karena menurunnya unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah akibat limbah padat yang tidak dikelola secara benar.
Limbah Gas dan Partikel
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar