Sabtu, 31 Januari 2015

Limbah Industri dan Lingkungan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Pengolahan Limbah          
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
·           pengolahan menurut tingkatan perlakuan
·           pengolahan menurut karakteristik limbah 
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
·           Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus.
·           Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan
·           air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke
·           jamban bersama atau MCK.
·           Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.
·           Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.
·           Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang sangat berguna di masyarakat

Limbah industri dapat bedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
·           Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik.
·           Limbah padat 
·           Limbah gas dan partikel
Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:
·           Karbon monoksida (CO)
·           Nitrogen oksida (Nox)
·           Hidrokarbon (HC)
·           Sulfur oksida (SOx)
Partikulat

Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu:
·           CO2 (karbon monoksida)
·           Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog)
·           Hujan asam
·           CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon)
·           CH4 (metana)

Dampak-dampak yang ditimbulkan dari limbah industri :

Limbah Cair
Dapat diambil contoh dari gambar diatas, secara jelas limbah cair yang keluar dari pipa tersebut berwarna hitam pekat dan apabila tidak diolah dan diawasi secara intensif oleh semua pihak baik dari pemerintah maupun pabrik tersebut dalam hal pengelolaan limbah, maka secara perlahan dapat menurunkan kualitas air sedikit demi sedikit dan berdampak bagi seluruh ekosistem yang terkandung atau yang terkait oleh tempat pembuangan limbah tersebut.

Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, atau bubur yang berasal dari proses pengolahan.limbah padat dapat berupa kertas, kain, kayu, besi, kulit telur, dll. Ada limbah padat yang dapat diolah menjadi barang yang ekonomis atau dapat dijual kembali dan ada juga yang tidak dapat di diolah atau digunakan kembali. Biasanya limbah padat yang tidak dapat diolah kembali dikumpulkan disatu tempat dan dilakukan pembakaran kemudian pembuangan. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila limbah tersebut tidak diolah adalah menurunnya kualitas tanah karena menurunnya unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah akibat limbah padat yang tidak dikelola secara benar.

Limbah Gas dan Partikel
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar